Sabtu, 26 Januari 2008

Dengan Ikhlas Kita Belajar Untuk Bersabar

Decak dan kagum ku muncul saat berjumpa dengan orang tua renta
dengan riasan rambut yang telah memutih. Mereka bercerita
banyak kehidupannya yang telah dijalaninya.

Begitu tegarnya mereka menghadapi berbagai rintangan kehidupan.
Kekaguman semakin besar saat mereka menanti sang buah hati sekian
lama dan tak kunjung tiba. Kesabaran disertai dengan keikhlasan
dan kepasrahan yang mereka punya itulah kunci keberhasilan dalam
mengarungi kehidupan dengan segala kerikil tajam yang mesti
disingkirkan dalam perjalanan hidupnya.
http://www.gsn-soeki.com/wouw/

Lalu bagaimana dengan kita ? Seringkali kita menilai ini adalah
bentuk ketidak adilan Yang Maha Kuasa yang kita terima atas
apa yang kita tidak peroleh dan inginkan. Tak mengherankan sebagian
dari kita cenderung berkeluh kesah dan menggerutu atas keadaan
yang terjadi.

Banyak sekali ketidaksabaran hadir dalam kehidupan kita,
lihatlah sepasang suami istri yang tak henti menantikan keturunannya,
seorang gadis atau jejaka yang berharap mendapatkan jodoh yang
diinginkannya, seorang karyawan termenung menunggu kapan naik
jabatan, seorang pelamar yang menantikan nasib pekerjaannya, atau
bahkan seorang papa yang menantikan hujan rizky turun dari langit. Bila
kita mengganggap itu adalah pelajaran yang harus kita lalui,
sang kesabaran tentu tak sungkan hadir menyertai hati kita.

Dia akan selalu bersama melangkah mengaruhi samudera menggapai pulau
impian yang kitapun tak tahu berapa kilometer jarak yang mesti
kita tempuh. Terpaan angin kencang, gelombang yang siap menerjang,
hewan buas lautan siap menerkam bagaikan ujian yang mesti kita hadapi.
Hanya dengan ketegaran, kesabaran, dan keihlasan yang kita miliki
membuat kita mampu bertahan dan mudah untuk melaluinya.

Permata yang berkilau tentu selalu diasah dengan berbagai ujian.
Bagaimana dengan kita ? Membiarkan suasana hati diliputi ketidakpuasan
dan keluhan yang terus menerus atau kita mau belajar bersabar
untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.